Belajar Sejarah Menyesuaikan Diri dengan
Masanya
Oleh: Ds. H. Ramli Nawawi
Belajar sejarah membuat orang menjadi pandai
menyesuaikan diri dengan masanya. Sejarah dengan peristiwanya yang sudah lewat
dapat dijadikan sebagai cermin kehidupan.
Bahkan J. Russel mengatakan dengan belajar sejarah
orang tidak akan tertumbuk pada satu tiang yang sama ntuk kedua kalinya.
Kesalahan masa lampau dijaga agar tidak terulang lagi
Sehubungan dengan itu, mempelajari sejarah bukan
untuk menghafal nama dan tahun, tetapi melihat gejala dan kejadian serta
rangkaian sebab akibat suatu peristiwa. Demikian juga harus menanamkan
pengertian ”kenapa” sesuatu terjadi dalam ruang, tempat dan waktu tertentu.
Sarana yang paling ampuh untuk menanamkan
pemahaman sejarah adalah melalui pendidikan terutama di sekolah. Sekolah juga
memegang peran penting dalam menanamkan kesadaran sejarah. Oleh karena itu
sejak Sekolah Dasar (SD) harus ditanamkan pemahaman dan pengertian sejarah,
sampai Sekolah Lanjutan dan Perguruan Tinggi, sehingga menentukan kadar
patriotisme dan nasionalisme generasi mendatang.
Perlu diketahui dalam penulisan sejarah tidak
jarang mengandung kontroversial, baik dalam rekontruksi peristiwa sejarah yang
berada di tingkat nasional maupun daerah. Tetapi berkembangnya obyektifitas
kesejaarahan pada masyarakat Indonesia sat ini telah mampu memberikan kesadaran
sejarah yang lebih baik, sehingga muncul evaluasi kejernihan berbagai
pengungkapan sejarah yang kabur.
Pemahaman sejarah dan penjernihan baik sifatnya
umum maupun kesejarahan berhubungan dengan: pertama, adanya pemugaran dan
pemeliharaan peninggalan sejarah yang berfungsi untuk bukti sejarah,, kedua
monumen sejarah masa lalu keberadaan dan keasliannya perlu perhatian serius,
ketiga setiap pelaku sejarah dapat menuliskan biodata dan pengalamanya, keempat
adanya koreksi tulisan sejarah dan pementasan derama sejarah yang berbau legendaris. (HRN) .