SIFAT ORANG TAQWA
Disuaun: Ramli Nawawi
Salah satu ayat Al Qur’an yang
menggambarkan tentang orang-orang yang taqwa terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 16 dan 17: “ Yaitu
mereka yang berkata: Ya Tuhan kami, bahwa kami telah beriman, maka ampunilah
dosa kami dan pelihara kami dari azab neraka. Mereka itulah orang-orang yang
sabar, benar, patuh, memberi nafkah (sedekah), dan meminta ampun di waktu akhir
malam”.
Berikut sekilas tentang sifat dan sikap seseorang yang terkandung dalam
ayat Allah s.w.t. dimaksud:
SABAR berarti antara lain: dapat mengendalikan nafsu marah, suka memaafkan
kesalahan orang lain, dan menghilangkan dendam.
BENAR berati antara lain: bisa dipercaya, dan menjauhi berbohong.
PATUH, yakni patuh terhadap Allah s.w.t. antara lain berati: tidak
menunda-menunda melakukan segala yang diperintahkan Allah s.w.t., dan suka
menafkahkan/ bersedekah sesuai kemampuannya.
MEMINTA AMPUN kepada Allah s.w.t., yaitu dengan melakukan shalat di akhir
malam dengan bertahajjut meminta ampun kepada Allah s.w.t.
Sementara itu ada pula cara seseorang menafsirkan makna TAQWA dengan
mengurai kata
taqwa dalam tulisan huruf Arab, yakni huruf T-Q-W-Y.
T adalah TAWADDU: yang antara lain berarti: rendah hati (bukan rendah
diri), bisa menghargai orang lain, tidak memandang orang lain lebih rendah,
tidak merasa lebih mengetahui, bukan kritiknya yang banyak tapi kemampuannya
yang bisa memberikan penyelesainya yang
benar.
Q adalah QANAAH, yang antara lain berarti: rela atau menerima terhadap yang
ada yang diberikan Allah s.w.t. kepadanya, dermawan /memiliki kepekaan sosial,
tidak mengeluh (sabar), dalam hal kehidupan dunia melihat ke bawah kepada
mereka yang berkekurangan. Sedang dalam hal kehidupan beragama akan melihat ke
atas yakni kepada mereka yang ibadahnya kepada Allah s.w.t. lebih baik.
W adalah WAWA’, yang antara lain berarti: memiliki pantangan atau
hati-hati. Seseorang yang wara selalu berusaha menutup (memelihara) diri dari
hal-hal yang tidak benar menurut agama. Tidak berbicara yang menyakiti perasaan
orang lain. Tidak berprilaku dan bertindak yang merugikan orang lain. Juga
menghindari ha-hal yang subhat (yang ke-halal-annya masih diragukan).
Y adalah YAKIN, yang berarti percaya sepenuh hati bahwa: Tuhan Allah s.w.t.
itu ada, bahwa hidup ini sementara, bahwa ada kehidupan di akhirat, bahwa agama
Islam itu benar. Seseorang yang yakin akan kebenaran agamanya walaupun kematian
mengancamnya dia tidak akan merubah aqidahnya, seperti teguhnya iman Masyitah
di zaman Firaun dan teguhnya iman Bilal di zaman Jahilliah.
(RN: sumber dari buku-buku Islami).