by: Ramli Nawawi
Masyarakat suku Banjar yang merupakan penghuni terbesar di daerah ini menganut ajaran agama Islam yang kuat. Upacara keagamaan dapat dilihat baik pada acara resmi pemerintah maupun yang dilakukan masyarakat umum.Berbagai tindakan yang akan dikerjakan dimintakan do'a restu atas nama agama dengan melakukan selamatan dipimpin seorang ulama. Misalnya dalam kehidupan jika sakit tidaklah cukup meminta obat kepada dokter, melainkan juga minta do'a kepada seorang ulama. Begitu juga apabila menghadapi anak yang nakal , tidak cukup melakukan pendidikan keluarga namun juga dirasa perlu mendapatkan nasihat dari seorang ulama. Bahkan tidak jarang pula seseorang yang akan memulai pekerjaannya perlu minta restu kepada ulama yang berpengaruh di darah tersebut.
Masyarakat suku Banjar yang sangat terikat dengan ajaran dan hukum Islam tidak memberikan ruang kepada praktek dan perilaku non Islami di masyarakat. Sehubungan dengan itu sebuah keluarga yang tidak berhasil mendidik putra-putrinya menjadi seorang muslim dan muslimah yang baik akan merasa malu di masyrakatnya.
.Dalam masalah adat istiadat yang berkaitan dengan daur hidup, masyarakat suku Banjar (bersambung)