UPACARA ARUH GANAL
(dokumentasi retual suku Bukit Desa
Pipitak Jaya)
Oleh: Ramli Nawawi
Upacara ini
disebut Aruh Ganal. Aruh ada kaitannya dengan kata ruh, dan ganal artinya besar.
Maksudnya adalah upacara selamatan besar untuk
memuja para ruh, menghormati para ruh nenek moyang, ruh leluhur, ruh
kayu-kayuan, ruh tumbuh-tumbuhan, ruh binatang ternak, ruh segala hantu, dan
ruh segala macam pengganggu manusia dan kehidupan manusia.
Upacara Aruh
Ganal ini diadakan sehubungan dengan telah berhasilnya panen yang baik dengan
hasi yang lumayan, serta keselamatan seluruh warga desa sekitarnya. Meskipun
upacara ini berhubungan dengan para ruh, tetapi tidak ada hubungannya dengan
kematian, karena upacara ini bukan upacara kematian. Upacara lebih mendekati
pada upacara kesyukuran dengan cara
mengundang para ruh leluhur dan ruh-ruh
pengganggu untuk diberi sesajin..
Jadi upacara ini
merupakan rasa kesyukuran karena para ruh leluhur penjaga desa telah menjaga
mereka dari segala macam mara bahaya, dan upacara ini juga merupakan harapan
agar para ruh jahat pengganggu jangan mengganggu kehidupan mereka.
Warga Pipitak
Jaya yang mendiami desa yang terletak di dataran tinggi Pegunungan Meratus
dalam wilayah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan ini umumnya masih menganut
kepercayaan lama yakni kepercayaan Kaharingan. Sementara ada yang memeluk agama
Isalam dan Protestan umumnya dari warga pendatang.
Kehidupan
bermasyarakat diatur oleh lembaga adat yang dikepalai oleh seorang Ketua Adat
dan dibantu oleh Penghulu Adat. Ketua Adat berperan menjaga kelestarian adat
secara umum, sedangkan Penghulu Adat yang juga sebagai seorang Balian berperan
dalam kegiatan upacara tradisional seperti Aruh Adat tersebut.
Tugas seorang
Balian juga berperan mengurusi perkawinkan warga desa. Sementara apabila
terjadi pelanggaran adat akan diputuskan oleh rapat adat yang diketuai Kepala
Adat yang juga akan memutuskan hukuman pelanggaran adat tersebut.
(bersambung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar