Rabu, 31 Desember 2014

KEGUNCANGAN



KEGUNCANGAN

(AZ-ZALZALAH)

Apabila bumi sudah diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat).
Dan bumi mengeluarkan tanggungan-tanggungannya (orang-orang mati yang ada di dalamnya).
Dan manusia bertanya, ada apakah ia (bumi ini)?.
Pada hari itu bumi menceritakan berita-beritanya.
Sebab sesungguhnya Tuhan mu telah memerintahkan kepadanya.
Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dengan beraneka macam, untuk diperlihatkan amal mereka.
Barang siapa berbuat kebaikan seberat benda terkecil pun, maka dia akan melihat (balasan) nya.
Dan barang siapa yang berbuat keburukan seberat benda terkecil pun, maka dia akan melihatnya..(Al-Qur’an)

Senin, 29 Desember 2014

SEKITAR TENTANG TERBENTUKNYA KELASKARAN DI YOGYAKARTA



SEKITAR TENTANG TERBENTUKNYA KELASKARAN
DI YOGYAKARTA

Oleh: Ramli Nawawi

Cikal bakal organisasi kemiliteran di Yogyakarta adalah dari sebuah organisasi pemuda yang lahir segera setelah berita Proklamasi Kemerdekan diterima di daerah ini. Sementara
Berita Proklamasi  Kemerdekaan  yang disiarkan Kantor Berita Domei Jakarta dapat diterima Kantor Berita Domei Cabang Yogyakarta pukul 12.00 siang tanggal 17 Agustus 1945 itu juga. Berita ini memang kemudian dirahasiakan oleh Jepang, tetapi sudah terlanjur diketahui oleh pegawai-pegawai kantor tersebut.

Organisasi yang lahir menyambut Proklamasi Kemerdekaan tersebut bernama Barisan (Badan) Penjaga Umum (BPU). Organisasi pemuda ini dipimpin oleh 3 orang, yakni Umar Slamet bekas Cudanco Bantul, S. Parman seorang anggota Kempeitai Jepang, dan Sudharto yang memimpin para pemuda pelajar Yogyakarta. Mereka yang bergerak dalam BPU ini umumnya terdiri dari para pelajar Sekolah Menengah, seangkan stafnya para perwira PETA (Pembela Tanah Air), serta bintaranya  terdiri dari para Kempeitai. Organisasi ini merupakan organisasi rahasia dan gerakannya bersifat illegal. Dalam usahanya organisasi ini telah berhasil mengumpulkan  senjata yang berasal dari tentara Jepang.sebanyak 16 pucuk karabijn dan beberapa geranat tangan sebagai modal perjuangan bersenjata selanjutnya..

Sedangkan organisasi kemiliteran yang resmi lahir berdasarkan penetapan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah BKR (Badan Keamanan Rakyat). Pembentukan BKR Yogyakarta ini berlangsung seminggu setelah Proklamasi Kemerdekaan, yakni segera setelah Pidato Presiden Soekarno tanggal 23 Agustus 1945  yang menganjurkan agar perajurit-perajurit bekas PETA, Heiho dan Pelaut beserta para pemuda lainnya untuk masuk dalam Badan Keamanan Rakyat.

Sementara itu menyadari bahwa kemerdekaan yang baru diproklamasikan tersebut perlu ditegakkan dan dipertahankan, maka masyarakat Yogyakarta yang tidak tergabung  dalam BKR membentuk kelaskaran-kelaskaran lain. Organisasi kelaskaran tersebut  seperti BPRI (Badan Pemberontak Rakyat Indonesia) yang bermarkas di Jalan Gondomanan 13 Yogyakarta, DPRI (Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia) yang bermarkas di Jalan Ngabean 4 Yogyakarta, serta GL (Gabungan Laskar) yang bermarkas di Jalan Gondomanan 17 Yogyakarta.

Tanggal 5 Oktober 1945 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Maklumat  pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang anggota-anggota intinya barasal dari BKR. Karena itu TKR berarti merupakan perkembangan lebih lanjut dari BKR. Selanjutnya di Yogyakarta atas perintah Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII dibentuk Laskar Rakyat (LR) untuk membantu TKR melalui Maklumat No. 5 DIY tanggal 26-10-1945.

Dalam perkembangan selanjutnya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) kemudian dirubah menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada tanggal 3 Juni 1947. (HRN).