Senin, 27 Juni 2011

Drs.H. RAMLI NAWAWI: PENGALAMAN KERJA & KARYA TULIS

Nama: Drs. H. Ramli Nawawi, alumnus Fakultas Keguruan Jurusan Sejarah UNLAM Banjarmasin (1977). Pengalaman: Guru SMP Simpur 1961-1962, Guru SMPN 1 Barabai 1963-1964, Guru SMPN 1 Kandangan 1965-1967, Guru SMPN 7 Bjm 1968-1969, Guru SMPN 6 Bjm 1970-1976, Guru SMAN 3 Bjm 1977-1980, Kasi TT PSK/Jarahnitra 1981-1988, Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Tradisional Kanwil Depdikbud Prop. Kalsel. 1989-1996, Peneliti Muda, Peneliti Madya, Ahli Peneliti Muda, Ahli Peneliti Madya Jarahnitra pada BKSNT Yogyakarta 1967-2006.

KARYA-KARYA TULIS YANG DITERBITKAN

BUKU KARYA TULIS SENDIRI:

1.Dewan Banjar, Penerbit Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Banjarmasin, ISBN: 979-9464-02-1, th. 2000.

2.Peranan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Dalam Penyebaran Ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah di Kalimantan Selatan, Penerbit Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional (BKSNT) Yogyakarta, ISBN: 979-8971-02-7, th. 1998.

3.Ekspedisi Laut Dari Jawa Ke Kalimantan Selatan Pada Masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1949), Penerbit BKSNT Yogyakarta, ISBN: 979-8971-01-9, th.1998.

4.Masjid Ampel, Sejarah, Fungsi dan Peranannya, Penerbit dalam Laporan Penelitian Jarahnitra, No. 018/P/1999, th. 1999.

5.Kehidupan Suku Bukit Loksado Di Kalimantan Selatan, Penerbit MSI Cabang Banjarmasin, ISBN: 979-9464-01-3, th. 2000.

6.Perjuangan Kaum Republikein Menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia di Kalimantan Selatan, Penerbit MSI Cabang Banjarmasin, ISBN: 979-9464-00-5, th. 2001.

7..Masjid Besar Semarang Peranannya Dalam Pengembangan Islam, Penerbit MSI Cabang Yogyakarta, ISBN: 979-9419-10-7, th. 2001.

8.Kiprah Perjuangan Tentara Pelajar dan Peranan Unsur Supra Natural Pada Masa Perang Kemerdekaan di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 1945-1949, Penerbit MSI Cabang Yoyakarta, ISBN:979-9419-09-3, th. 2001.

9.Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur'an Semarang Perkembangan dan Peranannya, Penerbit MSI Cabang Yogyakarta, ISBN: 979-9419-16-6. th. 2004.

10.Masjid Gala Peninggalan Sunan Bayat Keadaan dan Peranannya (1980-2002), Penerbit MSI Cabang Yogyakarta, ISBN: 979-9419-15-8, th. 2004.

11.Dugderan Di Semarang Suatu Kajian Sejarah Tradisi Budaya Sebagai Aset Wisata, Penerbit MSI Cabang Yogyakarta, ISBN: 979-9419-17-4, th. 2004.

12.K.H. Abdullah Umar Al Hafdz, Kehidupan, Pengabdian dan Pemikirannya, Laporan Penelitian BKSNT Yogyakarta, th. 2004.

13.Quwwatul Islam Masjid Para Pedagang Banjar Di Kota Yogyakarta, Laporan Penelitian BKSNT Yogyakarta, th. 2005.


KETUA TIM PENULIS BUKU:

1.Sejarah Sosial Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional (IDSN) Jakarta, 1984.

2.Tata Kelakuan Di Lingkungan Pergaulan Keluarga Dan Masyarakat Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Peroyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah (IDKD) Banjarmasin, 1984.

3.Sejarah Kota Banjarmasin, Penerbit Proyek IDSN Jakarta, 1986.

4.Tingkat Kesadaran Sejarah Siswa SMTA dan Masyarakat di Propinsi Kalimantan Selatan, Penerbit Proyek IDSN Jakarta, 1986.

5.Peralatan Produksi Tradisional dan Perkembangannya Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya (IPNB) Banjarmasin, 1989..

6.Sejarah Revolusi Kemerdekaan (1945-1949) Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Proyek IPNB Banjarmasin, 1991.

7.Sejarah Pendidikan Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Proyek Penelitian, Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya (P3NB) Banjarmasin, 1992.

8.Sejarah Pengaruh Pelita Terhadap Kehidupan Masyarakat Pedesaan Di Kalimantan Selatan, Penerbit Proyek IDSN Jakarta, 1993.

.9.Dampak Sosial Budaya Akibat Menyempitnya Lahan Pertanian Kelurahan Pelambuan Propinsi Kalimantan Selatan, Penerbit Proyek P3NB Banjarmasin, 1993.

10.Sisitem Kepemimpinan Dalam Masyarakat Pedesaan Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya (P2NB) Banjarmasin, 1994.

ANGGOTA TIM PENULIS BUKU:

1.Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme Dan Kolonialisme Di Kalimantan Selatan, Penerbit Proyek IDSN Jakarta, 1983.

2.Upacara Tradisional Upacara Kematian Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Bagian Proyek P3NB Banjarmasin, 1992.

3.Pembinaan Disiplin Di Lingkungan Masyarakat Kota Banjarmasin, Penerbit Bagian Proyek P2NB Banjarmasin, 1994.

4.Sejarah Perjuangan Rakyat Menegakkan Kemerdekaan Republik Indonesia Di Kalimantan Selatan (Periode 1945-1949), Penerbit Pemda Tingkat 1 Kalimantan Selatan, 1994.

5.Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan Kualitas sumber Daya Manusia Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Bagian Proyek P2NB Banjarmasin, 1995.

6.Integrasi Nasional Suatu Pendekatan Budaya Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Bagian Proyek P2NB Banjarmasin, 1996.

7.Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Di Daerah Kalimantan Selatan, Penerbit Bagian Proyek P2NB Banjarmasin, ISBN 979-95571-1-9, th. 1998.

(HRN: Banjarmasin-Yogyakarta)

Rabu, 08 Juni 2011

MAKNA BELAJAR SEJARAH

Disusun: Ramli Nawawi
Belajar sejarah membuat orang menjadi pandai menyesuaikan diri dengan masanya. Sejarah dengan segala peristiwanya yang sudah lewat dapat dijadikan sebagai cermin kehidupan. J. Russel mengatakan dengan belajar sejarah orang tidak akan tertumbuk pada satu tiang yang sama untuk kedua kalinya. Kesalahan-kesalahan masa lampau dijaga agar tidak terulang lagi.

Belajar sejarah dengan cara tiga dimensi menjadikan seseorang mampu melihat jauh ke depan. Dengan mengetahui peristiwa atau peroses kejadian yang telah berlalu, mempelajari dan menganalisa keadaan yang sedang berlaku, maka orang akan dapat mengetahui bagaimana masa yang akan datang. Sehubungan dengan itu seseorang dapat menentukan sikap apa yang perlu dilakukannya.

Dengan belajar sejarah membuat orang bersikap hati-hati pada masanya. Seorang yang idealis ingin kalau hidupnya dapat memberikan “sesuatu” yang berarti bagi orang lain. Ia banyak belajar dari sejarah bahwa banyak tokoh-tokoh dunia yang hidup abadi dalam sejarah. Jasadnya hancur tapi namanya menghias lembaran sejarah sebagai orang-orang yang mempunyai andil besar dalam kehidupan umat manusia. Sejarah tidak dapat dipaksa untuk tetap menceritakan sesuatu yang keliru. Ia terus berproses sehingga kebenaran telah menang. Sejarahlah yang menilai siapa sebenarnya seseorang itu pada zamannya. Ia akan mewariskan kebanggaan atau kebencian.

Dan dengan belajar sejarah kita tahu bahwa ada priode-priode dalam kehidupsn ini. Generasi ke generasi ada kaitan dan hubungan yang berantai. Apa y ang diwarisi oleh suatu generasi adalah hasil kegiatan perbuatan generasi sebelumnya. Apakah kita menaruh hormat atau merasa mempunyai tanggung jawab morel terhadap hasil perjuangan generasi terdahulu banyak ditentukan bagaimana pengertian sejarah bagi generasi pada masanya.

Sehubungan dengan itu mempelajari sejarah bukan untuk menghafal nama-nama dan tahun-tahun, akan tetapi melihat gejala-gejala dan kejadian-kejadian serta rangkaian sebab akibat suatu peristiwa. Demikian juga harus menanamkan pengertian “kenapa” dan “apa” sebab suatu terjadi dalam ruang, tempat dan waktu yang tertentu. (HRN).

(HRN: Maaf naskah ini jangan di copy ke blog lain).