Rabu, 30 September 2015

Empat Perkara



EMPAT PERKARA

Ada  empat perkara, barang siapa memilikinya Allah akan membangun untuknya  rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung.

 Satu yaitu apabila pegangan teguhnya selalu "Laa ilaha illallah". 

Dua yaitu apabila dia  memperoleh kebaikan dia mengucapkan "Alhamdulillah".

Tiga yaitu apabila dia berbuat salah (dosa) dia mengucapkan "Astaghfirullah",   

Empat jika dia ditimpa musibah dia berkata "Inna lillahi wainna Ilaihi raiuun". 

(HR Adailami).

Perang Barito (1859-1905)



PERANG BARITO ( 1859-1905)

Oleh:
Ramli Nawawi

Yang dimaksud dengan Perang Barito sebetulnya adalah kelanjutan dari Perang Banjar yang yang meletus sejak tahun 1859 sejak dimulainya penyerangan terhadap benteng Belanda pada tambang batubara Oranye Nassau Pengaron.

Perang Barito berlangsungdi sepanjang Sungai Barito yang merupakan urat nadi lalu lintas sampai ke pedalaman Dengan demikian perang ini tidak terpisah dari hakekat perang sebelumnya  ialah mengusir p 1862enjajah Belanda, dan perang melawan orang kafir. Dalam perang Barito terlihat peranan Pabgeran Antasari lebih besar karena dapat menyatukan sebagian besar suku Dayak di Kalimantan Tengah sekarang.

Sejak tahun 1863 memang kekuatan pejuang di Kalimantan Selatan dan hal ini  terlihat seperti berikut.
1.     Tanggal 24 September 1861, Jalil yang bergelar Adipati Anom Dinding Raja  tewas dalam pertempuran menghadapi Belanda di medan pertempuran.
Tundakan. Kematian nya besar artinya bagi daerah Amuntai, meskipun dalam hal ini  semangat perang  masih berlangsung dengan semangat yang tinggi di bawah pimpinan  lainnya.

2. 28 Pebruari 1862 telah menjadi tawanan Belanda hal ini besar pengaruhnya, sebab dia lah yang dianggap sebagai sultan yang sah dari Kerajaan Banjar. Tanggal 3 Maret 1862 Pangeran dengan seluruh keluarga, menantu famili terdekat,, anak-anak, ikut  dalam pembuangan ke Cianjur.

3. Tanggal 19 Oktober 1863 , Sultan Kuning yang terkenal dengan Gerakan Muningnyadan yang terbanyak mempunyai anak bua tertangkap dalam sebuah pertempuran menghandapi. Dengan tertangkap dalam sebuah pertempuran menghadapi Belanda. Dengan tertaangkapnya Sultan Kuning hilanglah tokoh pimpinandari daerah Muning dan banyak pengaruhnya bagi perjuangan dalam Perang Banjar.

4. Tanggal 27 Pebruari 1864, Demang Leman seorang pimpinan yang gagah berani fertangkap dalam sebuah pertempuran dan dijatuhi hukuman gantung di Martapura.

Dengan melemahnya perjuangan ini,Pangeran Antasari yang memang sebelumnya telah memusatkan perjuangandi daerah Barito, meneruskan perjuangan dengan sebuah semb oyan yang terkenal: "Haram manyarah waja sampai ka puting".
(Sumber: Sejarah Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme di Kalimantan Selatan).
 .