LINTASAN SEJARAH BANJAR
(Kalimantan Selatan)
Oleh: Ramli Nawawi
Menurut Hikayat Banjar, sebuah buku berupa naskah
kuno berisikan ceritera tentang perkembangan pemerintahan raja-raja di
Kalimantan Selatan, pada sekitar abad ke 14 berdiri sebuah kerajaan bernama
egara Dipa. Kerajaan ini dibangun oleh seorang saudagar Keling bernama Empu
Jatmika. Ia datang kedaerah ini memenuhi wasiat almarhum ayahnya yang bernama
Mangkubumi. Empu Jatmika disuruh agar sepeninggal ayahnya supaya meninggalkan
Negeri Keling dan mencari tempat tinggal yang baru yang tanahnya panas dan
berbau harum. Ia kemudian sampai di suatu daerah bernama Hujung Tanah. Di
sinilah ia kemudian menemukan tanah yang panas
dan berbau harum tersebut.
$Empu Jatmika bersama anak-anak nya dan pembantunya kemudian mendirikan tempat
tinggal dan membangun daerah yang
kemudian dikenal sebagai daerah Kahuripan atau Kuripan, yakni daerah Amuntai
sekarang. Untuk upacara keagamaan ia mendirikan sebuah candi, yang kemudian
dikenal dengan Candi Agung.
Sebagai tokoh pimpinan yang kemudia diakui pula
oleh pendudukdi daerah tersebut, ia kemudian bergelar Maharaja di Candi. Bahkan
Kerajaan Negara Dipa ini semakin bertambah kuat dan wilayahnya semakin
bertambah luas berkat usaha penaklukan terhada daerah-daerah di sekitarnya oleh
para patih yang bernama Patih Magatsari dan Tumenggung Tatah Jiwa.
Empu Jatmika memandang dirinya tidak lebih dari
seorang saudagar. Ketaatannya memegang ajara Trimurti, merupakan tonggak kokoh
atas pandangannya bahwa kasta waisya tidak mempunyai hak untuk memerintah. Atas
pandangan itulah ia berwasiat kepada kedua orang anaknya yang bernama Empu
Mandastana dan Lambung Mangkurat, bahwa sepeninggalnya nanti supaya dicari
seorang raja yang sebenarnya. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar