Senin, 30 November 2015

UPACARA ARUH GANAL



UPACARA ARUH GANAL

(dokumentasi retual suku Bukit Desa Pipitak Jaya)

Oleh: Ramli Nawawi

Upacara ini disebut Aruh Ganal. Aruh ada kaitannya dengan kata ruh, dan ganal artinya besar. Maksudnya adalah upacara selamatan besar untuk  memuja para ruh, menghormati para ruh nenek moyang, ruh leluhur, ruh kayu-kayuan, ruh tumbuh-tumbuhan, ruh binatang ternak, ruh segala hantu, dan ruh segala macam pengganggu manusia dan kehidupan manusia.
Upacara Aruh Ganal ini diadakan sehubungan dengan telah berhasilnya panen yang baik dengan hasi yang lumayan, serta keselamatan seluruh warga desa sekitarnya. Meskipun upacara ini berhubungan dengan para ruh, tetapi tidak ada hubungannya dengan kematian, karena upacara ini bukan upacara kematian. Upacara lebih mendekati pada upacara kesyukuran  dengan cara mengundang para ruh leluhur dan ruh-ruh  pengganggu untuk diberi sesajin..
Jadi upacara ini merupakan rasa kesyukuran karena para ruh leluhur penjaga desa telah menjaga mereka dari segala macam mara bahaya, dan upacara ini juga merupakan harapan agar para ruh jahat pengganggu jangan mengganggu kehidupan mereka.
Warga Pipitak Jaya yang mendiami desa yang terletak di dataran tinggi Pegunungan Meratus dalam wilayah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan ini umumnya masih menganut kepercayaan lama yakni kepercayaan Kaharingan. Sementara ada yang memeluk agama Isalam dan Protestan umumnya dari warga pendatang.
Kehidupan bermasyarakat diatur oleh lembaga adat yang dikepalai oleh seorang Ketua Adat dan dibantu oleh Penghulu Adat. Ketua Adat berperan menjaga kelestarian adat secara umum, sedangkan Penghulu Adat yang juga sebagai seorang Balian berperan dalam kegiatan upacara tradisional seperti Aruh Adat tersebut.
Tugas seorang Balian juga berperan mengurusi perkawinkan warga desa. Sementara apabila terjadi pelanggaran adat akan diputuskan oleh rapat adat yang diketuai Kepala Adat yang juga akan memutuskan hukuman pelanggaran adat tersebut.

(bersambung).       









     

Tidak ada komentar: