MENGERTI SEJARAH MENDIDIK
ORANG BERTINDAK ARIF
Oleh: Drs. H. Ramli
Nawawi
Mungkin sebagian banyak orang Indonesia
tahu tentang ungkapan “sejarah adalah cermin kehidupan”. Maksudnya apabila
seseorang belajar dan memahami sejarah, ia akan bisa mengetahui kesalahan-kesalahan
atau kekurangan-kekurangan suatu tindakan yang perlu diperbaiki, atau
sebaliknya tentang kebenaran dan keunggulan yang perlu dipertahankan atau
ditingkatkan, bahkan dipakai untuk bertindak ke depan.
Sementara itu untuk menentukan
sikap ke depan, tanpa melihat kenyataan-kenyataan yang dihadapi saat ini, tidak
akan memperoleh hasil yang diharapkan. Demikian juga dalam mempelajari dan
memahami keadaan masa kini, tidak akan tepat tanpa mengetahui dan memahami
peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya.
Karena itu dalam pendidikan
sejarah dikenal “sistem tiga deminsi”, yakni dengan membahas
peristiwa-peristiwa masa lalu, kemudian menganalisa peristiwa-peristiwa yang
sedang berlangsung (masa kini), maka orang akan melihat gambaran gambaran masa
yang akan datang. Dengan demikian orang yang belajar sejarah dengan benar akan
dapat membuat kemungkinan-kemungkinan yang harus dilakukan untuk memasuki masa
depan.
Tidak bisa dimungkiri juga bahwa ada kaitan berantai antara satu generasi
dengan genarasi berikutnya. Umumnya apa yang diwarisi generasi masa kini adalah
hasil perjuangan, tindakan, atau prilaku generasi sebelumnya. Sehubungan dengan
hal tersebut sejarah bisa mewariskan kebanggaan bagi generasi berikutnya, atau
sebaliknya mewariskan suatu kebencian terhadap pendahulunya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, mungkin bisa kita simak bagaimana
sikap dan tindakan mereka yang dikatagorikan sebagai putra-putra terbaik bangsa
pada masa hidupnya. Kita mengenal tokoh-tokoh seperti Jenderal Sudirman, Jenderal
A. Yani, Ki Hajar Dewantara, dan beberapa tokoh lainnya yang berjasa bagi bangsa Indonesia ini, bukankah mereka
itu mewariskan kebanggaan di hati anak cucunya, bahkan di hati bangsa Indonesia
pada umumnya.
Tetapi bagi mereka yang keliru
langkah, seperti (maaf bagi yang belum baca, karena ada pencopot yang merubah judul dan penulis dan masuk ke blog ybs).
Bagi mereka yang menyadari bahwa
sejarah akan mewariskan kebanggaan atau kebencian terhadap dirinya, bahkan
sadar pula bahwa tidak hanya kebencian tetapi juga penderitaan bagi pewaris
mereka yang salah langkah pada masa hidupnya itu, maka bagi orang-orang yang
mengerti sejarah hal itu adalah suatu pendidikan yang bisa membuat seseorang
berlaku arif dalam berbuat dan bertindak dalam hidupnya.
(RN: disusun dari berbagai sumber).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar